2.1 Persamaan Umum Garis, Gradien dan Sudut
Inklinasi
Persamaan
Umum Garis
Garis
dibentuk oleh paling sedikit dua buah titik berbeda. Sebagai suatu himpunan,
garis merupakan himpunan titik-titik yang tak hingga dan tak berbatas sehingga
garis tidak memiliki dimensi panjang. Jika garis dibentuk oleh titik A dan B
maka garis tersebut dapat dinamakan sebagai garis AB. Notasi lain untuk
penamaan garis yaitu menggunakan huruf kecil misalnya g, h, l, m dan
sebagainya. Sebuah garis juga disebut kurva berderajat satu yang dinyatakan
sebagai :
Ax
+ By + C = 0 untuk A, B, C bilangan riil dan x, y variabel bilangan
riil
Sebuah garis dapat ditentukan persamaan kurva
berderajat satu seperti di atas apabila diketahui tiga buah titik yang dilalui
oleh garis tersebut.
Contoh 1
Sebuah garis yang melalui titik
A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) maka persamaan kurva berderajat satu untuk garis
tersebut ditentukan sebagai berikut.
Langkah 1) Substitusi koordinat titik
ke dalam persamaan kurva
Garis melalui A(1, 2) ⇒ A(1) + B(2) + C = 0 ⇒
A + 2B + C = 0 ---------------------------- pers. 1
Garis melalui B(-3, 4) ⇒ A(3) + B(-4) + C = 0 ⇒
-3A + 4B + C = 0 ------------------------ pers. 2
Garis melalui C(5, 0) ⇒ A(5) + B(0) + C = 0 ⇒
5A + C = 0 --------------------------------- pers. 3
Langkah 2) Membuat sistem persamaan
linier tiga variabel −π΄+2π΅+πΆ=03π΄+4π΅+πΆ=05π΄+πΆ=0
Langkah 3) Menyelesaikan sistem
persamaan linier
Penyelesaian sistem persamaan
linier di atas yaitu :
A = 1, B = 2 dan C = -5
Maka persamaan kurva berderajat
satu untuk garis yang melalui A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) yaitu x +
2y - 5 = 0
Gradien dan sudut inklanasi
Garis
x + 2y - 5 = 0 seperti ditunjukkan pada gambar di atas membentuk sudut terhadap
sumbu x positif. Besarnya sudut yang terbentuk tersebut akan mempengaruhi
kemiringan garis. Sudut bernilai positif yang dibentuk antara garis dan sumbu x
positif dinamakan sudut inklinasi garis (angle of inclination)
dan biasanya dinotasikan oleh sudut
Gradient atau kemiringan suatu garis adalah besarnya sudut yang dibentuk
oleh garis tersebut terhadap garis horizontal. Besarnya kemiringan
dimulai dari negatif tak hingga dan sampai menuju tak terhingga. gradien (slope of the line) dinyatakan oleh notasi m.
Nilai
gradien suatu garis dapat bernilai positif, negatif, nol atau tidak
terdefinisi. Gradien suatu garis dapat ditentukan dengan menggunakan konsep
trigonometri pada segitiga siku-siku namun dengan memperhatikan interval nilai
sudut yang dibentuk oleh garis terhadap sumbu x positif. Perhatikan gambar
sebuah garis berikut. Garis tersebut melalui dua titik yaitu P1(x1, y1)
dan P2(x2, y2).
Sudut yang dibentuk garis P1P2 adalah Ξ±. Pada gambar terlihat sebuah segitiga
siku-siku dengan hipotenusa P1P2, panjang sisi alas x2 - x1 dan
panjang sisi tegak y2 - y1. Nilai tangent sudut Ξ± dapatditentukan
sebagai perbandingan antara panjang sisi tegak terhadap panjang sisi alas
segitiga siku-siku. Sehingga dapat dirumuskan :
Jadi nilai gradien suatu garis
merupakan nilai tangen sudut inklinasi dan besarnya sudut inklanasi adalah
nilai arc tan dari gradien garis.
Bentuk
persamaan kurva berderajat satu dapat diubah menjadi fungsi dari x di
mana x adalah variabel bebas dan y adalah variabel terikat
sebagai berikut :
Konstanta m
disebut sebagai gradien yang menunjukkan kemiringan garis dan c merupakan
konstanta persamaaan. Persamaan y = mx + c disebut
persamaan garis bergradien m.
Contoh 2
Persamaan kurva berderajat satu
pada contoh 5 dapat diubah menjadi persamaan garis bergradien dengan langkah
sebagai berikut.
x + 2y - 5 = 0 ⇒
2y = -x + 5 ⇒ π= −πππ+
ππ
maka gradien garis yang melalui
titik A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) adalah m = - ½ yaitu bergradien negatif.
Sudut inklinasi yang dibentuk garis tersebut yaitu :
πΆ=πππ πππ
(−ππ)≈−π,πππ πππ
≈ −ππ,ππ° ≈πππ,ππ°
Pertanyaan 3
- 1 : Deskripsikan bentuk masing-masing garis berdasarkan gradien dan sudut
inklinasi yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Penyelesaian :
Diketahui : Empat garis berbeda
p = AB, q = AC, r = BC, dan s = BD
Ditanyakan : Bentuk garis p, q,
r dan s berdasarkan gradien dan sudut inklinasi … ?
Identifikasi
masalah : Tiap garis melalui paling sedikit dua titik berbeda. Jika diketahui
koordinat kedua titik yang dilalui garis maka dapat ditentukan persamaan garis
bergradien dengan menggunakan metode penyelesaian sistem persamaan linier dua
variabel. Atau dapat menggunakan konsep trigonometri pada segitiga siku-siku
untuk menentukan gradien suatu garis. Sebagai contoh garis p = AB melalui titik
A(1, 1) dan B(5, 4). Ruas garis π΄π΅̅̅̅̅
merupakan hipotenusa
dari segitiga siku-siku ADB. Kemiringan garis AB membentuk sudut
BAD
sehingga kemiringan garis dapat
ditentukan dari nilai tangen ukuran sudut
BAD π=
πππ§∡ π©π¨π«= |π«π©̅̅̅̅̅||π¨π«̅̅̅̅|
Sudut inklanasi garis
ditentukan dengan mencari nilai arc tan dari gradien.
Langkah penyelesaian :
Cara 1 : Metode penyelesaian
sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV) untuk garis r = BC yang melalui
titik B(5, 4) dan C(7, 1)
Langkah 1 : Substitusi koordinat
titik-titik ke dalam persamaan garis y = mx + c
Garis melalui titik B ⇒ 4 = 5m + c
Garis melalui titik C ⇒ 1 = 7m + c
Langkah 2 : Metode eliminasi SPLDV
4 = 5m + c
1 = 7m + c -
3 = -2m
π= −32
4 = 5m + c | x 7 28 = 35m + 7c
1 = 7m + c | x 5 5 = 35m + 5c -
23 = 2c
π=232
Langkah 3 : Substitusi nilai m dan c ke dalam
persamaan garis y = mx + c
Persamaan garis yaitu
π¦=−32π₯+232
Cara 2 : Metode
pencarian nilai tangen sudut yang dibentuk hipotenusa segitiga siku-siku untuk
garis r = BC yang melalui titik B(5, 4) dan C(7, 1)
Langkah 1 : Membuat segitiga siku-siku dengan
hipotenusa adalah ruas garis dari dua titik pada garis
Segitiga siku-siku yang dapat dibuat dengan hipotenusa BC̅̅̅̅ yaitu segitiga BDC.
Segitiga siku-siku yang dapat dibuat dengan hipotenusa BC̅̅̅̅ yaitu segitiga BDC.
Langkah 2 : Menentukan panjang sisi alas dan
sisi tegak segitiga
Sisi alas segitiga BDC adalah π·πΆ̅̅̅̅ dan sisi tegak segitiga BDC adalah π΅π·̅̅̅̅ . Panjang masing-masing ruas garis dicari dengan menggunakan rumus
jarak antara dua titik. |π·πΆ̅̅̅̅|=√(5−7)2+(1−1)2=2
|π΅π·̅̅̅̅|=√(5−5)2+(4−1)2=3
Langkah 3 : Menentukan nilai tangen sudut yang
dibentuk oleh hipotenusa segitiga siku-siku
Sudut yang dibentuk
antara hipotenusa π΅πΆ̅̅̅̅ dan
sisi alas π·πΆ̅̅̅̅ yaitu
DCB. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa DCB berada di kuadran II
yaitu pada interval 90 < 180 atau π2<π≤π.
Oleh karena itu nilai tangent sudut pada kuadran tersebut adalah negatif. Maka
nilai dari tangent sudut tersebut dicari sebagai berikut. π=tan∡ π·πΆπ΅= −|π΅π·̅̅̅̅||π·πΆ̅̅̅̅|=−
32
Langkah 4 : Menentukan besar sudut inklinasi
Sudut inklinasi garis
r = BC yaitu : πΌ=πππtanπ=πππtan(−32)≈−0,983
πππ ≈ −56,31° ≈123,69°
Langkah 5 : Deskripsi bentuk garis berdasarkan
gradient dan sudut inklinasi
Garis r memiliki gradien π= −32 yaitu bergradien negatif yang ditunjukkan dengan bentuk garis dari
kiri atas ke kanan bawah dengan besar sudut inklinasi membentuk sudut tumpul
sekitar 123,69. Hasil pencarian gradien masing-masing garis p, q, r, dan
s diringkas sebagai berikut.
Sifat-sifat Garis dalam
Bidang : Kesejajaran dan Perpotongan
Sifat-sifat
garis yang berada dalam sebuah bidang dalam geometri Euclide meliputi
garis-garis yang berpotongan atau tidak berpotongan. Dua buah garis dikatakan
berpotongan jika ada sebuah titik potong yang dilalui kedua garis. Dua garis
tidak berpotongan disebut saling sejajar. Perhatikan bentuk garis-garis pada
gambar berikut
Gambar di
atas memperlihatkan bahwa garis-garis bergradien positif atau negatif memotong
sumbu x dan sumbu y masing-masing di satu titik. Perpotongan garis tersebut
dengan sumbu x ditentukan dengan mensubstitusikan nilai y = 0 ke dalam
persamaan garis. Perpotongan garis tersebut dengan sumbu y ditentukan dengan
cara mensubstitusikan nilai x = 0 ke dalam persamaan garis. Sedangkan garis
sejajar sumbu x hanya memotong sumbu y dan tidak memotong sumbu x. Garis
sejajar sumbu y hanya memotong sumbu x dan tidak memotong sumbu y.Tabel berikut
meringkas hubungan persamaan garis dan titik-titik potong garis terhadap sumbu
x dan sumbu y.
0 komentar:
Posting Komentar